News

Latest Post
Loading...
“Tiga syarat menghadapi tantangan global; perkuat kemandirian bangsa, tingkatkan daya saing, dan miliki peradaban bangsa yang mulia”. (Susilo Bambang Yudhoyono)

Kamis, 01 Oktober 2015

Waduk Jatibarang, Solusi Krisis Air Bersih di Kota Semarang

Rochimudin | Kamis, 01 Oktober 2015 | 14.42 |
Salah satu permasalahan yang dihadapi berbagai kota besar seperti Semarang, Jakarta, Surabaya dan sebagainya adalah ketersediaan air bersih. Air bersih yang aman dikonsumsi sudah sulit (tidak dapat) lagi berasal dari tanah di kota Semarang terutama kawasan Semarang bawah. Kawasan Semarang bawah yang dimulai dari Semarang Tengah, Semarang, Barat, Semarang Utara, dan Semarang Timur kondisi air tanah sudah kurang layak dikonsumsi. Penurunan tanah, rob dan menipisnya ruang hijau menjadi penyebab krisis air bersih.

Air bersih merupakan air yang dapat dipakai untuk konsumsi warga secara aman dari aspek kesehatan. Menurut Wikipedia bahwa Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi. Ketersediaan air bersih dalam jumlah banyak bagi warga kota merupakan tantangan tersendiri bagi pembangunan kota Semarang.

Pemandangan luas waduk Jatibarang
Waduk Jatibarang yang sudah satu tahun terakhir ini beroperasi sebenarnya menyediakan debit air yang dapat mencukupi kebutuhan warga kota Semarang. Air waduk yang berasal dari hujan ataupun sumber air di pegunungan sekitar menjadikan air masih bersih, namun belum ada pihak yang serius untuk membuat air ledeng dari waduk ini. Air waduk Jatibarang ini lebih bersih dari polutan apabila dibandingkan dengan air sungai Kaligarang. Di sepanjang daerah aliran sungai Kaligarang sudah berdiri industri pabrik di kawasan Simongan dan belum lagi limbah dari rumah tangga.


Jalur pengunjung menuju ke dalam waduk.
Oleh karena itu air waduk Jatibarang bisa dikategorikan masih lebih baik. Krisis air bersih di Semarang (bawah) dapat diatasi oleh ketersediaan air di waduk Jatibarang. Tinggal bagaimana mengelola air menjadi air bersih yang dapat dikonsumsi warga Semarang. PDAM Kota Semarang sudah sewajarnya menggandeng investor untuk memanfaatkannya.

Untuk menjaga kualitas air waduk sejak dini perlu diadakan perlindungan terhadap kondisi waduk dan sumber air waduk. Keberadaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu di Jatibarang dapat mengganggu kualitas air mengingat apabila malam hari saja bau tidak sedap dari sampah dapat dirasakan oleh warga yang tinggal di Pasadena dan Bambankerep.

Edukasi terhadap warga sekitar waduk dan pemilik tanah yang dekat dengan waduk perlu dilakukan untuk menjaga waduk dari potensi tanah longsor, sedimentasi, arus air yang cepat ketika hujan, dan juga keamanan fisik bangunan. Bantaran waduk dan lokasi tanah radius tertentu dari waduk sebaiknya tidak dialihfungsikan menjadi bangunan.

Salah satu sisi pemandangan yang asri dan hijau
sehingga kualitas air waduk terjaga dari polusi.
Air waduk Jatibarang merupakan emas putih dalam Solusi Krisis Air Bersih di Kota Semarang termasuk pengendalian banjir saat musim hujan. Air yang dialirkan atau dibuang ke kali garang juga sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk olahraga wisata minat khusus seperti rafting, tubing, perahu naga, dan sebagainya.

Selain mengandalkan air waduk Jatibarang masih ada berbagai cara sebagai Solusi Krisis Air Bersih di Kota Semarang seperti menggalakkan penanaman pohon di kawasan Semarang bawah. Penanaman pohon sebaiknya diatur dengan regulasi yaitu peraturan daerah agar memiliki kekuatan mengikat dan bersanksi. Apabila tiap satu keluarga menanam satu pohon saja di depan rumah atau pinggir jalan maka akan membuat kualitas air tanah menjadi lebih baik dan tentu dapat mengurangi laju penurunan muka tanah.

Masih terkait dengan penanaman pohon yaitu membuka ruang-ruang dan taman yang terbuka hijau. Taman yang ada tidak sekedar ditanami tanaman yang membuat indah dipandang mata namun perlu ditanam pohon-pohon yang dapat menyediakan air. Taman yang berfungi sebagai hutan kota atau hutan kota di kawasan semarang bawah masih sangat jarang. Oleh karena itu perlu dibuat hutan kota. Selain sebagai sarana rekreasi juga berfungsi menyediakan air tanah terutama bagi daerah sekitar hutan.

Upaya yang ketiga yaitu dengan membatasi atau mengurangi ijin pembuatan sumur artesis. Sumur artesis perlu di atur dengan baik sebab dapat menyerap debit air yang banyak sehinggga sumur konvensional akan terserap airnya. Air laut juga dapat masuk dengan cara merembes ke sumur-sumur artesis terutama yang berada di kawasan Semarang bawah.

Upaya solusi yang ke empat, yaitu dengan membuat embung atau polder sebagai penyimpanan air teruatama saat kemarau tiba. Polder tawang yang sudah ada masih terkesan kurang indah dan kurang berih sebab tidak dikelola dengan lebih baik dari segi kebersihan dan manajemen airnya. Agar lebih baik sebaiknya dikonsultasikan dengan ahli tata perairan kota. Embung yang lain perlu dibuat dan diintegrasikan dengan taman atau hutan kota agar keindahan dan manfaatnya terasa.

Solusi yang kelima yaitu relokasi industri dari kawasan daerah aliran sungai seperti industri di Simongan perlu dipindah untuk melindungi kawasan aliran air. Pembangunan pabrik baru harus jauh dari kawasan aliran air dan sungai.

Demikian beberapa usulan yang kami tawarkan sebagai solusi Solusi Krisis Air Bersih di Kota Semarang. Dari beberapa solusi yang ada, pemanfaatan air waduk Jatibarang merupakan solusi yang lebih baik diantara yang lain. Meskipun demikian solusi yang lain tetap perlu dilaksanakan agar tidak menggantungkan pada waduk Jatibarang sebab air bersih merupakan kebutuhan warga kota bersama. 

Get free daily email updates!

Follow us!


Ditulis Oleh: Rochimudin ~ Untuk Pendidikan Indonesia

Artikel Waduk Jatibarang, Solusi Krisis Air Bersih di Kota Semarang Semoga bermanfaat. Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar baik FB comment maupun comment di blog. Sebaiknya berikan comment selain di FB comment agar cepat teridentifikasi.

Artikel Berkaitan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlangganan

//